MARGALUYU 151 YOGYAKARTA CABANG BALI

Minggu, 31 Mei 2009

MARGALUYU 151 YOGYAKARTA CABANG BALI

"Salam Damai dan Sejahtera Buat Kita Semua"

MAKNA MARGALUYU 151;

MARGA, artinya Jalan Lurus.

LUYU, artinya Luhur atau Suci ,

1 maknanya Dasar tujuan yang kuat untuk membangun ,

5 maknanya PANCASILA ,

1 maknanya Membela/kemenangan/kejayaan

Jadi arti MARGALUYU 151 adalah "Jalan menuju kehidupan yang berbudi suci dan luhur", Oleh karenanya, setiap warga MARGALUYU 151 harus mempunyai dasar tujuan, tekad yang bulat untuk membela,mempertahankan,dan memenangkan PANCASILA untuk selanjutnya dihayati dan diamalkan.

MAKNA BENDERA;

Warna bendera MARGALUYU 151 adalah Merah, Kuning, Hitam.

Merah, maknanya Berani.

Kuning, maknanya Keluhuran/Kemuliaan.

Hitam, maknanya Langgeng/Abadi

MAKNA LAMBANG

Lambang MARGALUYU 151 adalah Tangan Menangkap Petir yang bermakna bahwa setiap warga MARGALUYU 151 harus berani menghadapi serangan bahaya betapapun tingginya dengan tekad pantang mundur.

Dalam tata beladiri Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 bersumber pada kekuatan pernapasan yang dikendalikan oleh RASA, CIPTA dan KARSA/KARYA yang selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Banyaknya jurus dalam Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 adalah:

=> Jurus Dasar terdiri dari 10 Jurus.

=> Jurus Pamungkas atau "Jurus R". yang terdiri dari Tataran R Buka dan Tataran R Tutup

=> Ilmu Tataran Tarekat

MARGALUYU 151 diperkenalkan diBali oleh seorang Tokoh "ANAK AGUNG BAGUS DARMA YUDHA, yang berasal dari Puri Kerambitan Tabanan, pertama kali beliau memperkenalkan MARGALUYU 151 di daerah Denpasar tepatnya di jalan Katrangan (Lapangan Katrangan) pada tahun 1990.

Saat ini Cantrik-cantrik MARGALUYU 151 telah tersebar diseluruh Bali adalah berkat kegigihan beliau, melatih, membina tanpa kenal lelah dengan semangat sosial yang tinggi.

Latihan MARGALUYU 151 di Bali masih masih tetap menjalankan Pakem lama, yakni dengan sistem PADEPOKAN, Calon Cantrik di Bali tidak dikenakan biaya sepeserpun bahkan Senior-senior biasanya mengumpulkan urunan apabila mau mengunjungi Lapangan yang ada Dibali, yang letaknya sangat jauh dari Komda Bali.

LAPANGAN MARGALUYU 151 BALI

1. LAPANGAN KATRANGAN terletak di jalan Katrangan Denpaar (Komda Bali)

2. LAPANGAN PENEBEL terletak di Banjar Dinas Dadia, Penebel Tabanan

3. LAPANGAN BELULANG terletah di Banjar Dinas Belulang Tabanan

4. LAPANGAN KERAMBITAN terletak di Banjar Dinas Kukuh, Kerambitan Tabanan

5. LAPANGAN KUTUH terletak di Banjar Dinas Kutuh Kaja, Kerambitan Tabanan

6. LAPANGAN SILAKARANG terletak di Banjar Dinas Silakarang Ubud

7. LAPANGAN UBUD terletak di Kota Ubud

8. LAPANGAN MARGALUYU 151 juga ada di Kabupaten Karang Asem, Singaraja dll, dan kini ribuan orang sudah menjadi Anggota Marga Luyu 151 diBAli.

Saat ini Beberapa Cantrik-cantrik MARGALUYU 151 telah aktif didalam kegiatan sosial khususnya didalam kegiatan Bantuan Pengobatan Alternatif ala MARGALUYU 151.

Akhirnya dengan menyebut "SURO DIRO JAYA NINGRAT LEBUR DENING PANGASTUTI"

'JAYALAH MARGALUYU 151'

Serta dengan penuh rasa hormat dan bakti kepada SESEPUH/GURU BESAR PADEPOKAN MARGA LUYU 151 PUSAT INDONESIA Bapak : H.Ali Basya HS.Effendi.PS.,GMM mohon doa dan bimbingan...mohon maaf apa bila ada tulisan yang kurang tepat.

PENGALAMAN PAK SUSADA

Pak Susada adalah seorang Petani tulen yang berasal dari Kota Pelangi atau Kota Gudang Beras sebutan dari Kabupaten Tabanan. Sedari kecil beliau telah diperkenalkan tentang sawah oleh kedua orang tuanya, kecintaanya terhadap sawah tidak diragukan lagi dikalangan kampungnya sehingga sering diminta oleh petani disekitarnya untuk memimpin SUBAK (sitem irigasi petani diBAli), di masa kepemimpinan Pak Susada hasil pertanian di kampungnya menjadi berlipat-lipat, namun apa boleh buat disaat suka citanya para petani Pak Susada jatuh sakit sehingga tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya, dan parahnya beliau telah diponis tidak bisa melanjutkan hidup lagi, Pak Susada dan keluarga telah pasrah menerima kenyataan tersebut. Namuan suatu hari ada seorang cantrik berpesan ke Pak Susada "ikutlah berlatih ML 151 mudah-mudahan Tuhan memberikan jalan kesembuhan". Pak Susada merenungi ucapan cantrik tersebut dan dengan semangat yang tinggi akhirnya Pak Susada mendatangi Korlap Kutuh untuk menyatakan diri untuk ikut berolahraga ML 151 di Lapangan Kutuh Kaja Tabanan. Hari pertama keliatan sekali geraknya 'tertatih tatih' selangkah demi selangkah di laluinya dengan sangat lama. Hari demi hari berjalan, 3 jurus Gerak Dasar sudah dikuasainya dengan sangat tidak sempurna, tapi Pak Susada berlatih terus menerus tiada kenal lelah. Suatu pagi 'Keajaiban' datang, Pak Susada merasa sakit perut untuk BAB..namun kageett...yg keluar bukanlah kotoran melainkan darah, darah, dan darahh..itu terjadi selama seminggu, berliter liter darah telah keluar dari tubuhnya..namun Pak Susada merasakan tubuhnya lebih sehat..Gairah hidupnya kini tumbuh kembali, Pak Susada berlatih lebih semangat dan berhasill..beliau dapat melewati tingkat Pendadaran tingkat dasar, dimana diBali Pendadaran dilaksanakan dari pukul 19.30 sampai 05.00 pagi dengan hanya istirahat 1 jam pada tengah malam untuk minum. Saat ini Pak Susada telah sembuh total dan wajahnyapun keliatan lebih muda..dan tak henti hentinya Pak Susada mengucap syukur kehadapan Tuhan serta bantuan cantri-cantrik ML151 Lapangan Kutuh Kaja Tabanan.

PENGALAMAN WAYAN TORKIANA

(WAYAN TORKIANA) Korlap Kutuh

Pak Wayan Torkiana menceritakan pengalamannya, semenjak dia ikut latihan Gerak Badan Pencak Marga Luyu 151 dari tahun 1990, dia adalah seorang PNS yang bertugas di Kabupaten Karang Asem dan berasal dari Kabupaten Tabanan tepatnya di Banjar Dinas Kutuh Kaja, dia bekerja sehari-harinya menempuh jarak Tabanan-Karang Asem sekitar 120 km dengan mengendarai sepeda motor, berangkat jam 03.00 wita, sesampainya dirumah kurang lebih jam 19.00 sudah ditunggu oleh Calon Cantrik yang ingin dilatih, alhasil Pak Wayan tidak sempat istirahat, namun bersyukur Pak Wayan selama itu kurang lebih 4 tahun dia tidak pernah sakit, dia juga mengatakan bahwa dengan ikut gerak badan MARGA LUYU 151 secara otomatis kekebalan tubuhnya/stamina menjadi terjaga walau kadang hanya sempat tidur 2-3 jam sehari.Pak Wayan Torkiana juga dikenal di kalangan warga MARGA LUYU 151 adalah sebagai 'PAWANG HUJAN', ini terbukti ketika ada tahapan PENDADARAN untuk calon Cantrik hujan begitu lebatnya turun, berkat Doa dan Kekuatan Olah Batin Pak Wayan Torkiana, hujan bisa ditahan sampai usai PENDADARAN dan anehnya Pak Wayan Torkiana mampu menahan hujan hanya diseputaran Lapangan, diatas Lapangan keliatan bulat bertabur bintang namun diluar lingkaran mendung disertai hujan sangat lebat, banyak dari warga terkagum-kagum dengan Wayan dan anehnya lagi kalau kita julurkan tangan keluar Lapangan, tangan kita basah terkena hujan, itu adalah mukjizat Tuhan kata Wayan merendah.

PENGALAMAM KOMANG EMEZZ

KOMANG EMEZZ (Lapangan Kutuh)

Komang Emez adalah seorang Cantrik yang sangat tekun dan keras didalam latihannya, alhasil diapun mendapatkan segudang pengalaman semenjak mengikuti Latihan MARGA LUYU 151, salah satu pengalamannya yang membuat terpesona warga ML151 adalah ketika dia berada Dilapangan Dadia Penebel untuk melatih Calon Cantrik, ketika itu para senior sedang berkumpul bersenda gurau sambil mebahas ilmu yang ada di ML 151, salah satu dari mereka bertanya kepada Nyoman apa yang telah kamu dapatkan dengan latihan sekeras itu..tersentak dengan pertanyaan sesama catrik seperti itu..Nyomanpun menjawab "tidak dapat apa-apa" entah apa yang dilakukan selanjutnya Nyoman tersenyum manis seraya menengadah dan plusssss.....seperti memukul kelangitt...dan tiba-tiba seekor Kalong jatuh dari langit tepat ditengah-tengah para Cantrik, mereka pun terdiam, dan dengan sangat tenang Nyoman mengambil Kalong tersebut serta membelainya (seolah meminta maaf kepada Kalong tersebut), perlahan-lahan Kalongnya bergerak dan terbang lagi,dalam keheningan Nyoman berkata "lakukanlah latihan jangan mengharapkan bisa seperti apa"

PENGALAMAN WAYAN KABO

WAYAN KABO (Lapangan Katrangan) asal Bangli

Wayan Kabo adalah seorang sopir taxi, yang sering mangkal di Terminal Ubung atas kerendahan hatinya dia memiliki beberapa langganan untuk memakai jasanya, suatu hari seperti biasa dia mangkal di Terminal Ubung menunggu penumpang, karena baru datang mngantar pelanggan tidak mungkin dia mendapatkan penumpang lagi sementara temen-temen sopir lain sudah menunggu antre lebih dari 2-3 jam, namun karena kerendahan hatinya datang seorang ibu menghampirinya ternyata ibu itu adalah pelanggan Wayan Kabo, ibu itu minta Wayan untuk mengantarnya, dengan sangat halus Wayan menjelaskan peraturan yang ada diterminal terebut, namun kekeh ibu itu mau diantar oleh Wayan, takut mengecewakan pelanggan wayan pun menyampaikan keinginan ibu itu ke teman-teman sesama sopir taxi, temennya tidak terima alhasil perang mulutpun terjadi, tidak disangka-sangka oleh Wayan temen-temennya berhamburan datang kurang lebih 15 orang mengeroyok Wayan sambil memukul menendang Wayan, saat itu Wayan hanya bisa pasrah sambil menahan nafas yang diajarkan di MARGA LUYU 151, menerima pukulan dan tendangan dari teman-temannya yang begitu banyak dan keras, orang-orang yang melihat berpikiran bahwa Wayan pasti babak belur, namun apa boleh buat Tuhan berkehendak lain, sedikitpun tidak ada lecet atau memar di tubuh Wayan, semenjak itu tidak ada yang berani mengganggu Wayan lagi.Wayan mengatakan "didalam kepasrahan ilmu ML 151 itu keluar tanpa disadari"

MARGALUYU 151 YOGYAKARTA CABANG BALI

Minggu, 31 Mei 2009